oleh

Kabupaten Luwu Dicanangkan Menjadi Kawasan Siaga Bencana dan Tagana Masuk Sekolah

-TERKINI-
Warning: array_key_exists() expects parameter 2 to be array, bool given in /www/wwwroot/radarluwuraya.com/wp-content/plugins/wp-postviews/wp-postviews.php on line 185

BELOPA, RADARLUWURAYA.com — Kementerian Sosial (Kemensos) resmi mencanangkan Kawasan Siaga Bencana (KSB) sekaligus Launching Tagana Masuk Sekolah (TMS) Minggu (04/07/2021) kemarin di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Padang Sappa Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu.

Pencanangan dan launching ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) yang diwakili Kepala Sub Direktorat Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Iyan Kusmadiana, didampingi Kadis Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Muh. Hasan Basri Ambarala, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, dan unsur Forkopimda Kabupaten Luwu.

Bupati Luwu, Basmin Mattayang dalam sambutannya mengatakan, bencana yang sering terjadi di Kabupaten Luwu adalah banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Hal itu menjadi mengerikan dikarenakan bencana tidak dapat diprediksi dan menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan dan perubahan perilaku masyarakat.

Sehingga menurut dia, perlu dilakukan upaya penurunan resiko bencana yaitu dengan melakukan siaga bencana.

“Kembali saya mengingatkan komitmen kita untuk melakukan langkah konkrit yang mendasar dalam upaya kewaspadaan dan kesiapan kita dalam menghadapi bencana yang terjadi,” jelas Basmin.

Senada dengan hal itu, Kepala Sub Direktorat Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial RI, Iyan Kusmadiana mengungkapkan, kegiatan ini sangat penting dan strategis.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengedepankan peran masyarakat dalam bencana sebelum bantuan datang.

“Sebanyak 120 orang perwakilan dari Kecamatan Bua dan Ponrang sudah mengikuti pelatihan dan sudah siap menghadapi bencana,” paparnya.

Adapun tujuan dari kawasan siaga bencana yaitu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya dan resiko bencana, membentuk jejaring siaga bencana berbasis masyarakat, termasuk mengorganisir masyarakat terlatih siaga bencana.

Selain itu kata dia, tujuan lainnya yakni menjamin terlaksananya kesiapsiagaan bencana berbasis yang berkesinambungan dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya penanggulangan bencana.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Muh Hasan Basri Ambarala menyebutkan, sejak tahun 2010 di Sulsel telah dibentuk 19 titik kawasan siaga bencana di 12 kabupaten/kota.

Secara bertahap program ini diharapkan mampu merata di seluruh daerah.

“Masyarakat perlu berperan aktif bersama pemerintah untuk terlibat langsung pada kegiatan kebencanaan, sehingga diharapkan masyarakat menjadi pilar terdepan yang akan melakukan upaya penanganan bencana,” kata Hasan Basri.

Tak hanya itu, Ia menitipkan kepada Bupati Luwu terkait 7 Tagana Masuk Sekolah. Diharapkannya agar dapat ditambah menjadi 17.

“Kami di Provinsi Selatan Dinas Sosial siap membackup sepanjang ini bisa bermanfaat untuk masyarakat,” imbuhnya.

Pada kegiatan tersebut juga diserahkan bantuan dari Kementerian Sosial berupa stimulan untuk lumbung sosial di 2 lokasi Kampung Siaga Bencana Kecamatan Ponrang dan Kecamatan Bua masing-masing sejumlah Rp 52.096.928 dan santuanan ahli waris untuk 1 orang korban bencana angin puting beliung di Kab Luwu sebesar Rp. 15.000.000. (mita/rlr)

Komentar