oleh

Reses Desa Karambua, Warga Sampaikan Aspirasi

-LUWU TIMUR-
Warning: array_key_exists() expects parameter 2 to be array, bool given in /www/wwwroot/radarluwuraya.com/wp-content/plugins/wp-postviews/wp-postviews.php on line 185

Lutim, Radarluwuraya.com — Masayarakat Desa Karambua, Kecamatan Wotu curhat kepada Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian terkait sejumlah hal yang perlu jadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur.

Curhatan itu disampaikan warga saat menghadiri Reses Alpian yang berlangsung di halaman kantor Desa Karambua, Kecamatan Wotu, Kamis (9/12/2021).

Dikatakan Alpian, sarana olahraga dikeluhkan masyarakat, mereka memprotes hasil penimbunan Lapangan Karambua.

“Pasca dilakukan penimbunan, lapangan tersebut tidak bisa lagi difungsikan sebagai tempat olahraga pemuda setempat,” kata Alpian.

Masyarakat juga berharap lanjutan pengaspalan Poros Karambua agar segera dibenahi sepanjang 700 meter.

“Jalan ini, warga minta segera direalisasikan,” ujar dia.

Kata warga kepada Alpian, tiap kali pertemuan, lanjutan pengaspalan ini sering diusul warga tapi tak kunjung terealisasi.

Selain itu masyarakat juga mengeluhkan terkait distribusi air PDAM yang tidak maksimal ditambah meteran tak berfungsi.

Sementara dari sektor kesehatan, bidan Pustu Karambua juga menyarankan agar halaman pustu ditata dengan baik.

Bidan pustu khawatir setelah hujan, halaman becek dan bisa membahayakan ibu hamil yang bisa saja terpeleset saat mau masuk pustu.

Tak hanya sebatas itu, Penangkaran benih padi juga diminta warga desa. Warga setempat berharap penangkaran benih padi bisa juga dibangun di Karambua.

Tak kalah penting, pupuk yang menjadi salah satu kebutuhan pokok petani agar Dinas Pertanian Luwu Timur mengawal distisbusi pupuk di pengecer.

“Karena petani kadang tidak kebagian pupuk,” ujar warga.

Sementara tokoh masyarakat, Wayan mengatakan Luwu Timur lumbung gabah dan Sidrap lumbung padi.

Menurutnya, sebenarnya gabah di Luwu Timur yang dibawa ke Sidrap untuk diolah menjadi padi.

“Mestinya dinas pertanian agar memikirkan nasib petani agar gabah dikelola di Luwu Timur bukan di sidrap,” kata mantan pengawas SD ini.

Di sektor pendidikan, Wayan meminta pemerintah agar nasib guru honorer disejahterakan.

Untuk sektor bantuan sosial, Wayan menyarankan ke Dinas Sosial Luwu Timur agar penerima bantuan miskin dipasangkan stiker miskin di rumahnya.

“Karena diduga ada masyarakat layak tapi tetap terima bantuan,” saran Wayan.

Dalam kesempatan itu, Alpian juga menyosialisasikan program bantuan khusus Rp
1 M 1 Desa.

Bantuan ini kata Alpian tidak dilihat dari jumlah anggarannya tapi kita berharap agar dana ini terelisasi sesuai peruntukannya.

“Karna kalau tak sesuai, ini bisa jadi larinya ke hukum,” kata Alpian.

Komentar